BUKU HABIBIE

HABIBIE, TAK BOLEH LELAH DAN KALAH –SEBUAH PERSEMBAHAN SPESIAL UNTUK GENERASI MUDA INDONESIA –MENIKMATI 50 GAGASAN BRILIAN SEMBARI MENGENANG MOMEN KEHIDUPAN EYANG

Aku adalah calon mentor OSKM ITB 2015. Untuk menjadi seorang mentor, aku harus lulus sekolah mentor. Untuk lulus sekolah mentor, aku harus mengerjakan tugas ini: membaca buku nonfiksi dan mengaitkannya dengan insan akademis.

Dalam buku ini ada 50 gagasan brilian dari Pak Habibie –untuk kita– yang kalau semuanya aku ceritain, pasti kamu cape nge-scroll nya. Jadi kupilih 10 gagasan brilian secara acak, dan percayalah, gagasan ke-10 adalah gagasan yang pasti kamu suka.

#3 TUGAS GENERASI MUDA INDONESIA
Buku ini bilang, tugas generasi muda Indonesia adalah meningkatkan disiplin, produktivitas dan kualitas berpikir, bekerja, serta berkarya sesuai kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
Jadi, itu semua tugas kita? Iya, kalau kamu merasa ‘muda’. Hmm, salah satu requirement insan akademis kan seorang problem solver. Jadi, solusi kreatif inovatif tepat guna adalah produk dari reaksi menjadi insan akademis, dengan reaktan tugas-tugas tersebut di atas. Ada katalisnya gak ya? Sekolah mentor mungkin katalisnya.

#6 PENDIDIKAN DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN ANAK BERBAKAT
Nah, pendidikan dasar ini adalah jembatan kita untuk menjadi seorang kaum intelek. Jangan melulu berpikir pendidikan dasar anak SD ya-_- Pendidikan dasar bisa aja berupa pendidikan yang akan kita berikan ke maba-maba lewat mentoring. Nah loh baru nyadar kan tanggung jawab mentor segede apa.

#12 RASA PENASARAN YANG TINGGI
Gimana kita mau mengkritisi kondisi lingkungan kalau kita gak penasaran? Kita boleh banyak pertanyaan, tapi harus yang mendalam artinya. Bukan pertanyaan seperti “Kenapa aku jomblo?” atau “Kapan jodohku datang?”

#16 MENJADI PRIBADI KREATIF DAN INOVATIF
Bosen ya? Dimana-mana nyuruh itu, tapi gak pernah ngasih tipsnya apa. Nih, Pak Habibie ngasih tau: “Rahasia untuk mengembangkan diri menjadi pribadi kreatif dan inovatif adalah selalu berpikir secara rinci dan positif. Kualitas karya dan kualitas kerja ditentukan oleh kualitas rinci.” Terus kaitannya dengan insan akademis? Insan akademis kan harus punya 2 sifat: intelektual progresif sama jiwa interpreneur. Ada 4 ciri sifat intelektual progresif, salah satunya kesadaran untuk meningkatkan diri. Pak Habibie udah ngasih tau tuh resep mengembangkan diri. Jangan sampai Plankton mencurinya ya. (Salah, itu resep krabby patty.)

#19 PEMUDA UNGGULAN PEMBANGUN NEGERI
Btw aku pemudi bukan pemuda. Jadi skip saja bagian ini.
Oh gaboleh ya. Hahaha. Iya jadi jadi pemuda unggulan itu caranya ya belajar terus cobalah untuk terus jadi garis depan penguasa IPTEK dalam bidang masing-masing. Dan gak lupa untuk mengembangkan kualitas kebebasan dan demokrasi yang bertanggung jawab dan berbudaya. Sepertinya kalau tentang ini negara kita ada di urutan kesekian gitu. Jadi sebagai calon insan akademis kamu mau ngapain? Jawab dalam hati aja.

#30 MEMBENTUK KARAKTER PRIBADI UNGGUL
Kata Pak Habibie, karakter terbentuk dalam proses pembudayaan yang dibina oleh seorang Ibu. Oleh karena itu, seorang Ibu harus diberi kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam membesarkan anak. Nah loh, logo mentor kan adaptasi dari Tengkuluk Ikek yang biasa dipake Ibu-Ibu Minang. Hmm

#40 SDM UNGGUL MENGHASILKAN INOVASI
Menurut Pak Habibie, inovasi adalah solusi tepat guna saat ini. Tepatnya inovasi yang direkayasa, dikembangkan, dan diproduksi sesuai kebutuhan masyarakat atau pasar. Wahai jiwa-jiwa entrepreneur, feel free to agree.

#41 BERSIKAP RASIONAL, BERTINDAK KONSISTEN, DAN BERLAKU ADIL
Wah sifat-sifat yang bagus semua. Yang di tengah harus digaris bawah sebenernya. Bertindak konsisten termasuk integritas kan? Kata mentor aku waktu dikpus (sebenernya dia anak keamanan), namanya depannya A belakangnya nton. Dia bilang integritas itu simpelnya “Do what you say”. Seharian dimentorin sama dia yang aku inget cuma itu wkwkwk. Tapi bener loh, ngebekas banget itu do what you say. Kalau kamu udah do what you say, berarti kamu udah memenuhi satu dari empat ciri intelektual progresif, yang mana intelektual progresif adalah satu dari dua sifat seorang insan akademis. Jadi udah seperberapanya tuh?

#45 MENGOLAH KEMAMPUAN ILMIAH MENJADI KEMAMPUAN SOLUTIF
Waaah anak ITB banget nih, meureun. Pak Habibie bilang, kita mungkin dapat memberi solusi yang eksak dari model permasalahan, solusi itu merupakan pendekatan masalah yang sedang dihadapi. Untuk mengubah solusi model permasalahan menjadi solusi masalah nyata, pengalaman sebagai tumpukan akumulasi penyelesaian masalah tidak boleh hanya dipelajari, tapi dialami. Jelas ini kaum intelek banget.

#47 AINUN BAGI SAYA
Ainun bagi saya adalah danlap botak yang galak. Oh salah, saya disini maksudnya Pak Habibie yah (Line sticker: peace). Kak Ainun itu komandan lapangan di sekolah mentor. Dia laki-laki btw. Dia memang botak, itu fakta. Kalau galak, itu opini sih. Sebenernya dia gak galak-galak amat, tapi nyebelin. Dan genit. Bukan ke aku genitnya. Jangan salah paham.
Bagian ini adalah bagian paling mengharukan dari buku ini. Aku copas ya biar kamu nangis juga.
“Pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai sekarang tidak berhenti, tetapi lebih sukar untuk dijawab… seperti: Di mana Ainun? Mengapa saya dipisahkan dari Ainun? Dan sebagainya……”
Kaitannya dengan insan akademis? Menurutku seorang insan akademis juga harus punya cinta. Cinta pada jodoh, orang tua, keluarga, bangsa, negara dan sesama manusia. Sebab yang menentukan dalam proses keunggulan adalah pemahaman dan penerapan cinta dalam arti luas yang dimiliki.

Epilog: Pita kuning ini pita calon mentor. Selama sekolah mentor, kami harus pakai pita ini. Ohiya, buku Habibie ini adalah hadiah dari sekolah SMA ku ketika kelulusan. Baik ya sekolah aku.


Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar